- Potensi perkebunan Maluku Utara
Pohon cengkeh adalah tanaman asli Indonesie yang hanya ada dan tumbuh di Ternate, Tidore, Moti, Makian, dan Bacan. Pada abad ke-2000 SM, Nusantara telah menjadi urat nadi perdagangan laut antara dunia barat dan timur. Komoditas yang diperjualbelikan kala itu termasuk lada dan jenis rempah lainnya.
Masyarakat Maluku Utara juga memperdagangkan cengkeh sampai ke Arab, India, dan Cina pada abad 200 SM. Sejak awal sebelum masehi Maluku Utara sudah terhubung dengan dunia luar melalui jalur rempah, dan rempah-rempah dari Indonesia khususnya tanaman cengkeh sudah memberi sumbangan bagi kemajuan peradaban dunia karena rempah-rempah telah digunakan untuk pengobatan, ritual keagamaan, masakan cita rasa tinggi, dan perawatan tubuh atau kecantikan.
“Berdasarkan hal tersebut maka cengkeh ini harus dihargai sebagai hasil produk Moloko Kie Raha seperti hasil pertambangan yang ada, dan oleh karena itu semua produk berbahan cengkeh harus mendapat royalti dan hasil royalti tersebut harus diserahkan ke kesultanan Moloko Kie Raha,” papar Ibrahim.
“Potensi perkebunan kelapa banyak di Maluku Utara tapi kenapa masyarakat belum sejahtera? Minyak kelapa yang mahal bahkan langkah mengakibatkan kesusahan di masyarakat, padahal potensi perkebunan sangat besar. Masalah yang dihadapi hari ini karena bahan baku melimpah tetapi harus dikirim ke luar karena tidak adanya pengolahan industri di Maluku Utara. Pembangunan industri minyak kelapa menjadi solusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” sambungnya.
- Keindahan Potensi Alam Maluku Utara
Pantai Jikomalamo ada salah satu potensi alam yang sangat bagus seperti Maldives versi Indonesia. Keindahan alam Maluku Utara ini harus dipelihara dan dikembangkan. Sampai saat ini kondisi ekonomi penduduk sekitar masih banyak yang berada di bawah rata-rata mapan atau bahagia karena masih terlihat kehidupan rumah warga yang kurang secara ekonomi, padahal perkembangan sektor pariwisata ini di satu sisi memberikan keuntungan ekonomis yang cukup tinggi.
“Keuntungan ekonomis ini harapannya membawa pengaruh pada pendapatan negara secara umum dan kesejahteraan masyarakat sekitar,” tukas Ketua Loga-loga Institute (Logis) Malut ini.
Tinggalkan Balasan