“Untuk daerah-daerah yang akses internetnya tidak bagus, bisa menyampaikan laporan kekerasan secara manual. Apalagi untuk daerah kepulauan, pasti jadi catatan penting untuk kita evaluasi. Sulitnya daerah untuk penjangkauan, atau mungkin juga kurangnya sosialisasi, sehingga kasus kekerasan ini tinggi,” ujarnya.
Persoalan lain yang dihadapi daerah 3T, Bintang berkata, adalah minimnya pendampingan psikologi terhadap korban.
“Nah ini menjadi catatan penting bagi kami. Apalagi (penyaluran) DAK ini kan masih baru, tiap tahun harus dievaluasi terus,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan