Tandaseru — Jumlah penduduk miskin mengalami penurunan di tiga tahun kepemimpinan Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba dan Wakil Gubernur M Al Yasin Ali.
Pemprov Malut mencatat penduduk miskin pada tahun 2021 periode September mengalami penurunan dari 6,97 menjadi 6,38 persen. Capaian ini sudah di bawah rata-rata nasional.
“Namun demikian perlu menjadi perhatian bagi pemerintah untuk lebih mengefektifkan upaya penanggulangan kemiskinan ke depan,” ungkap Sekretaris Daerah Malut, Samsuddin A. Kadir saat mewakili Gubernur di acara Musrenbang RKPD 2023 di Kota Ternate, Senin (18/4).
Sebagai bahan evaluasi, hasil pelaksanaan pembangunan tahun 2021 terkait capaian indikator makro yakni pertumbuhan Ekonomi Provinsi Maluku Utara meningkat, mengalami pertumbuhan positif sebesar 16,40 persen. Pertumbuhan ini lebih dari yang ditargetkan RKPD tahun 2021 sebesar 9,01 persen, sehingga capaiannya melebihi 128 persen dari target.
“Sebagaimana telah kita ketahui bersama, kenaikan ini dipicu oleh Lapangan Usaha Industri Pengolahan yang mengalami pertumbuhan tertinggi sementara dari sisi pengeluaran semua komponen tumbuh, dimana pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Ekspor Luar Negeri. Pertumbuhan ini telah memperlihatkan terjadi perubahan struktur ekonomi daerah yang signifikan, di mana peran sektor primer: pertanian dan kelautan perikanan telah bergeser digantikan Industri Pengolahan dan Industri Pertambangan dan Penggalian, sebagai kontributor terbesar. Hal ini memberikan tantangan khas untuk bagaimana mengelola momentum pertumbuhan yang tinggi menjadi pertumbuhan yang berkualitas ke depan,” jabar Samsuddin.
Selanjutnya, IPM Provinsi Maluku Utara mengalami kenaikan dari 68,49 poin tahun 2020 menjadi 68,76 pada tahun 2021, di mana semua komponen pembentuk IPM mengalami kenaikan. Meskipun demikian, jika dibandingkan dengan rata-rata nasional, terlihat bahwa aspek pengeluaran per kapita masih terlihat kesenjangan yang cukup menyolok dengan rata-rata nasional sehingga diperlukan upaya-upaya yang terukur dalam rangka menaikkan daya beli masyarakat.
Capaian makro berikutnya, Tingkat Pengangguran Provinsi Maluku Utara yang mengalami penurunan dari 5,15 persen menjadi 4,71 persen.
“Meskipun demikian kita masih diperhadapkan pada proporsi tenaga kerja sektor pertanian, kehutanan dan perikanan yang mengalami perubahan ke arah peningkatan proporsi pada sektor industri pengolahan. Diperlukan program inovatif untuk memberikan penguatan tenaga kerja milenial terhadap sektor pertanian,” papar Samsuddin.
Lalu Penduduk Miskin pada tahun 2021 mengalami penurunan dari 6,97 menjadi 6,38 persen pada periode September. Capaian ini di bawah rata-rata nasional, namun demikian perlu menjadi perhatian bagi pemerintah untuk lebih mengefektifkan upaya penanggulangan kemiskinan ke depan.
Indeks rasio gini mengalami penurunan dari 0,33 menjadi 0,30 poin, memperlihatkan tingkat ketimpangan pendapatan masyarakat yang membaik.
Tinggalkan Balasan