“Kita mau meluncurkan dua program di mana dua program ini menjadi prioritas ICMI untuk kegiatan di tahun pertama yakni kader cendekiawan muda dengan lembaga sekolah cendekia pangaji. Ini sasarannya untuk mendidik generasi muda khususnya para mahasiswa yang berpotensi dikembangkan melalui lembaga cendekia pangaji untuk mencetak cendekiawan muda yang akan menggantikan kita lebih senior. Dan sekolah cendekia pangaji dibarengi dengan tadarus buku atau diskusi buku oleh cendekia muda di ICMI,” jelasnya.

Menurut Kasman, ICMI Malut mencoba menggeraklan satu partisipasi berbentuk kajian dan pengembangan desa. Ke depan pihaknya akan bekerja sama dengan instansi terkait dalam rangka peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa melalui kajian, penelitian dan pengembangan.

“Dua program dia mulai berjalan malam ini, nanti ada kita luncurkan kegiatan yang terkait dengan sekolah cendekiawan muda yang disebut dengan sekolah cendekiawan pangaji. Bidang ini sudah melakukan kegiatan dan diawali dengan diskusi buku. Nanti setelah peluncuran malam ini, mereka akan buat kurikulumnya, sasarannya dan target yang akan dicapai dalam kegiatan ini. Peserta di sekolah tersebut minimal satu angkatan 20-30 orang, mereka dididik selama satu sampai dua bulan,” beber Kasman.

Hal senada juga dikatakan Wakil Ketua Darsis Humah. Ia bilang, program ini bagian dari bidang pengkaderan cendekiawan muda.

“Kita akan membuat satu kegiatan yang disebut sekolah cendekia pangaji untuk memboboti anak muda di Malut yang sudah selesai kuliah untuk diberi pengetahuan dasar dan kemampuan menulis. Kita akan rekrut dari mahasiswa, sehingga setelah selesai sekolah menulis bisa menulis di media massa, menulis buku, penelitian, itu semua akan kita latih. Kan sekolah metodelogi penelitian dan kita lanjut lagi dengan sekolah filsafat,” terangnya.

Direktur Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Desa Agus Salim Bujang menambahkan, ICMI pusat juga ada lembaga sejenis untuk pengkajian dan pengembangan desa. Jadi arahnya pada program pokok yang pertama program digitalisasi informasi mengenai desa, sektor kehidupan di desa dan sekolah desa sasarannya kepada pengembangan aparatur pemerintahan desa.

“Itu dua program inti dari lembaga pengkajian dan pengembangan desa. Mengapa desa? Karena desa itu menjadi ujung tombak dalam hal pangan, desa menjadi lumbung yang akan menyuplai kehidupan kota, kemudian desa hidupnya para petani lebih banyak hidup di pedesaan. Kenapa desa menjadi lokus lembaga pengkajian dan pengembangan masyarakat, tapi lokusnya kita ambil desa,” pungkasnya.