Tandaseru — Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, tahun ini mulai melakukan pengembangan bibit kelapa bido melalui lahan perkebunan warga sebanyak 8.000 bibit.

Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan, Kehutanan dan Peternakan (DPPKP) Pulau Morotai Anwar Husen kepada tandaseru.com menyatakan, bibit yang sudah disediakan DPPKP bakal didistribusikan melalui kelompok tani di desa-desa.

“Kita tinggal menunggu proposal yang masuk dari kelompok tani, baru kita salurkan. Alhamdulilah tahun ini kita dapat kuota 70 hektare lahan untuk pengembangan kelapa bido dari Kementerian Pertanian,” kata Anwar, Kamis (24/3).

Anwar bilang, bibit kelapa bido ini diambil dari 113 Pohon Induk Terpilih (PIT) yang ditetapkan Kementan pada tahun 2017.

“Jadi ke depan tidak lagi ada pengembangan kelapa dalam. Semuanya harus bido. Dan ini saya sudah sampaikan ke Dinas Pertanian Provinsi Maluku Utara,” tukasnya.

Untuk proses pembibitan atau pengembangan kelapa bido ini, kata Anwar, sebetulnya sudah bisa lebih dari 8.000 bibit per 4 tahun. Hanya saja DPPKP terkendala pada PIT yang ditetapkan Kementan.

Menurutnya, penetapan PIT dilihat dari usia pohon, yakni harus 5-19 tahun baru bisa dijadikan bibit.

“Nah, kemarin kita hanya ditetapkan 113 PIT. Makanya kuota lahan yang diberikan juga terbatas. Tapi saat teman-teman survei ternyata kita temukan ada 296 pohon yang sudah siap untuk dijadikan PIT, dan ini kita sudah ajukan ke Kementerian Pertanian di tahun 2021 untuk turunkan tim agar ditetapkan PIT. Jadi kita tinggal tunggu SK saja,” jelas Anwar.

“Kalau 296 ditambah 113 berarti kurang lebih 600 pohon yang bisa kita jadikan bibit. Berarti inshaa Allah tahun depan pengembangan kelapa bido di Morotai bisa lebih cepat,” tambahnya.

Jika ada 400 PIT saja, sambung Anwar, pengembangan kelapa bido di Morotai standarnya mencapai 200 hektare per tahun.

“Karena saya takut bido itu jadi tamu di negeri sendiri hanya karena tidak terkontrol dengan baik. Tapi saat ini sudah ada Perbup yang membatasi kelapa ini dibawa keluar dari Morotai. Hal ini juga dalam rangka untuk kita melakukan pengembangan kelapa ini menjadi ciri khas daerah kita. Karena kelapa bido ini hanya ada di Morotai, tidak ada di daerah lain di Indonesia,” tandasnya.