Tandaseru — Gerakan penyelamatan air tanah dalam memperingati Hari Air Sedunia 2022 dilakukan oleh Komunitas Save Ake Gaale Ternate. Puncak acara yang jatuh pada 22 Maret nanti akan dirangkai dalam aksi nyata.
Komunitas yang concern terhadap masalah air di kampung ini berencana menanam sagu dan pandan di kawasan Ake Gaale Sangaji Kota Ternate Utara, Maluku Utara. Kegiatan ini rencananya dilaksanakan 17 Maret mendatang.
“Ini aksi upaya mempertahankan air tanah di kawasan Ake Gaake tetap terjaga,” kata Ketua Pemuda Ake Gaale, Asmit Abubakar, Rabu (9/3).
Asmit menjelaskan, untuk aksi komunitas ini sebelumnya telah dilakukan kegiatan awal. Misalnya, kerja bakti membersihkan air dan lingkungan. Selain itu berencana memberikan pengetahuan kepada siswa terkait perlindungan air tanah, dan pemanfaatannya di masa depan.
“Selain kegiatan yang sudah dilaksanakan, juga akan digelar dialog interaktif melalui RRI Ternate serta memberi edukasi kepada para siswa. Sementara menanam sagu dan pandan, akan dilaksanakan jelang acara puncak Word Water Day (WWD). Proses penanamannya di kawasan hutan sagu tersisa di Ake Gaale PDAM,” terangnya.
Acara ini dikerjasamakan dengan Perumda Ake Gaale Balai Wilayah Sungai dan Pemerintah Kota Ternate. Selain itu, ada acara senam sehat dan demo eco enzim di Ake Gaale pada Minggu (20/3). Penggunaan eco enzim sendiri adalah upaya membersihkan air dengan menggunakan eco enzim yang telah diolah komunitas eco enzim Ternate. Juga akan dilakukan ritual doa untuk Ake Gaale.
Sementara acara puncak 22 Maret akan dirangkai dengan lomba masak ikan nila dan mujair yang dipanen dari Ake Gaale. Ikan ini dipelihara ribuan ekor dalam beberapa tahun terakhir ini. Terakhir rangkaian acara puncak juga akan dibangun sumur resapan di beberapa titik.
Aksi komunitas Save Ake Gaale dan warga sendiri bukan baru sekarang. Pasalnya, perjuangan mempertahankan dan melindungi air tanah ini sudah dimulai sejak lama. Diawali dengan warga mengingatkan Perumda tidak mengekspoitasi air berlebihan sejak 1990-an. Puncaknya 2014 ketika sumber air ini tercemar intrusi air laut, dilakukan aksi besar memprotes perusahaan daerah yang mengeksploitasi dan pemerintah Kota Ternate. Warga juga melakukan berbagai aksi swadaya revitalisasi Ake Gaale dan perlahan airnya mulai kembali membaik.
Tinggalkan Balasan