Oleh: Irfan Hi. Abd Rahman
Rektor UNIPAS Morotai, Presidium MD KAHMI Morotai
______
HMI adalah Butiran-butiran Hujan
Jatuh di tanah negeri ini, Meresap ke akar-akar’
Jadi bunga-bunga menebar wangi dan kedamaian
(Sugiri Samara, 2011).
MEMASUKI usia HMI yang ke 75 tahun (5 Februari 1947) nampak terlihat organisasi ini berkembang begitu dinamis. Hal tersebut tidak lepas dari semangat pembaharuan yang dimiliki HMI sejak kehadirannya. Sebagai wujud pemikiran inovatif di tengah-tengah dinamika perkembangan masyarakat yang selalu menuntut perubahan secara cepat dalam rangka menjawab tantangan kehidupan manusia. Tidak mengherankan jika HMI dianggap mampu survive dengan perubahan zaman, sebab perubahan bagi HMI memiliki dasar teologis yang kuat sebagaimana disebutkan dalam Alquran Surat Al Rad ayat 11 Allah SWT berfirman Sesungguhnya Tuhan tidak mengubah suatu (nasib) yang ada pada bangsa hingga mereka mengubah sendiri apa yang ada pada diri mereka. Kesadaran teologis HMI itu mampu membuat organisasi ini terus bertahan hingga saat ini.
Secara parsial keberadaan HMI dengan pola dan model gerakan seperti saat ini nampak terlihat organisasi ini tetap eksis dan dinamis sebagimana disebutkan di atas. Namun secara substansial organisasi ini patut diberikan koreksi dan kritikan bahwa HMI perlu melakukan transformasi agar HMI dapat terus berkontribusi terhadap pembangunan umat dan bangsa serta tidak ditinggal zaman. Salah satu jalan yang mesti ditempuh organisasi ini adalah dengan melakukan transformasi menuju HMI merdeka kader merdeka.
Dalam dunia pendidikan tinggi Indonesia penggunaan istilah merdeka mulai ramai dipercakapkan kembali pasca kemerdekan Republik Indonesia tahun 1945 ketika Nadiem Makarim ditunjuk sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan membuat gebrakan baru melalui konsep kampus merdeka merdeka belajar dengan harapan konsep tersebut dapat memberikan kemajuan dunia pendidikan Indonesia.
Dalam konteks HMI Merdeka Kader Merdeka dapat dijadikan sebagai model alternatif model pengkaderan/pembelajaran era disrupsi teknologi saat ini. Pada prinsipnya perubahan paradigma pengkaderan/belajar menjadi lebih otonom dengan model pengkaderan/belajar yang lebih inovatif dan kolaboratif. Konsep HMI Merdeka Kader Merdeka dapat dianggap terebosan yang bertujuan memajukan organisasi HMI dan kader HMI yang berkualitas tangguh dan berdaya saing era revolusi industri yang berkembang dengan pesat.
Tinggalkan Balasan