Kasus seperti ini sering terjadi di daerah, maka dibutuhkan seorang pemimpin yang harus dapat berhubungan baik dengan wakilnya. Pemimpin tidak hanya menunjukkan prestasi kerjanya saja akan tetapi harus bisa memiliki kasih sayang dan cinta serta mencintai terhadap orang lain. Karena apabila tidak ada rasa kasih kemanusiaan maka tidak akan memiliki rasa kasih sayang yang diajarkan para leluhur Fagogoru. Faisayang mengajarkan kita untuk bersikap rahman dan rahim, maksudnya bersikap penuh kemanusiaan terhadap orang-orang di sekitar kita.
Di sisi lain bagaimana cara manusia menjaga alam? Bumi yang memiliki kemuliaan untuk disempurnakan bagi manusia. Sebab, manusia bergantung kepadanya. Jika manusia tidak membelanya, maka akan terjadi bencana alam, seperti, banjir, tsunami maupun bencana lainnya. Sebaliknya, jika alam dirawat dengan baik, maka tidak akan terjadi bencana alam karena manusia memiliki keyakinan pada Sang Pencipta, bahwa fondasi utama yang tak boleh dilupakan adalah alam semesta sebagai ciptaan Sang Khalik. Semua agama mengakui itu, sehingga manusia harus menjaga dan merawatnya.
Melepaskan masyarakat dari hakikat alam semesta atau dari keterhubungannya dengan ekosistem yang lebih besar, sama saja dengan melepaskannya dari delapan nilai karakter yang dikonsepkan para leluhur Fagogoru. Sebab, konsep delapan nilai karakter sudah merangkum semua dasar-dasar kehidupan, baik hubungan manusia dengan manusia, maupun manusia dengan alam sebagai ciptaan Tuhan. Maka, tentunya makhluk sosial harus menghargai dan menghormati penciptaan Tuhan untuk menjaga lingkungan dengan bersih dan lestarikan alam.
Konsep delapan nilai karakter ini sangat terang dan lengkap yang terkandung di dalamnya, sebagaimana dijelaskan di bawah ini:
Ngaku re Rasai (Kebersamaan dan Kekeluargaan).
Masyarakat Maba, Patani dan Weda ibarat suatu rumah yang saling mengingatkan antar sesama. Bagaiaman cara manusia menjaga persaudaraan dan kekeluargaan. Manusia juga harus memiliki semangat bergotong royong. Dulu biasanya masyarakat melakukan jumat bersih atau dikenal dengan gotong royong. Masyarakat sama-sama melakukan kebersihan dengan tujuan agar kampung/desa tetap menjaga kelestarian lingkungan.
Jika merusak lingkungan baik di darat maupun laut, dan membuang sampah tidak pada tempatnya, maka akan membuat lingkungan menjadi kotor dan berdampak pada kesehatan manusia itu sendiri. Oleh sebab itu, menjaga darat dan laut sangatlah penting. Misalnya membuang sampah tidak pada tempatnya, maka di sungai dan selokan akan membuat aliran air tidak lancar.
Tinggalkan Balasan