Tandaseru — Warga Desa Babang, Kecamatan Bacan Timur, Halmahera Selatan, Maluku Utara, yang tergabung dalam Aliansi Persatuan Pemuda-peduli Jalan Desa Babang menggelar aksi unjuk rasa memprotes kerusakan jalan protokol dan jalan desa yang bertahun-tahun tak kunjung diperbaiki, Senin (31/1).
Aksi protes tersebut dilakukan dengan memboikot jalur utama Babang-Kota Labuha. Ini membuat akses ke ibu kota kabupaten itu dari 3 kecamatan yakni Bacan Timur, Bacan Timur Tengah dan Bacan Timur Selatan lumpuh.
Koordinator Aksi Samsir Ali Koda dalam orasinya mengatakan, Babang merupakan sentral perputaran ekonomi di Halmahera Selatan karena adanya pelabuhan bongkar muat. Selain itu merupakan akses utama jalan menuju perkotaan Labuha yang menghubungkan 3 kecamatan, yakni Bacan Timur, Bacan Timur Tengah dan Bacan Timur Selatan.
“Babang merupakan daerah yang sering dilewati oleh unsur pemerintah baik Bupati, Gubernur serta para perangkatnya. Fasilitas jalan yang dilalui begitu rusak namun sudah bertahun-tahun sampai saat ini jalan Babang tidak pernah menjadi perhatian Pemda Halsel maupun Provinsi,” teriaknya.
Menurut masyarakat, pembangunan yang terpusat dan tidak merata yang dilaksanakan selama ini ternyata hanya mengutamakan pertumbuhan ekonomi serta tidak diimbangi dengan kehidupan sosial, politik, ekonomi yang demokratis dan berkeadilan.
“Fundamental pemerataan pembangunan yang rapuh serta tidak demokratis telah menyebabkan krisis di segala bidang yang di dalamnya juga krisis moral yang memprihatinkan. Hal tersebut kemudian menjadi penyebab timbulnya krisis nasional yang berkepanjangan,” tambah Samsir.
Karena itu, lanjut dia, reformasi di segala bidang mesti dilakukan untuk pemulihan dan pemantapan masa depan Indonesia dalam rangka mewujudkan cita-cita proklamasi Indonesia.
“Kami sangat kecewa dengan Pemerintah Halsel karena selama ini janji belum ditepati. Kami inginkan agar jalan rusak di Desa Babang segera diperbaiki karena Desa Babang merupakan pintu masuk pusat perekonomian di Halsel,” pinta Samsir.
Tinggalkan Balasan