“Ini sudah jadi tradisi, dan biasanya hanya terjadi pada mahasiswa Teknik. Namun baru kali ini viral,” sambung Andre.

Senada, Hasbullah menyatakan kekerasan serupa merupakan ‘ajaran’ yang sudah sering diterima mahasiswa junior.

“Kekerasan itu hanya ajaran, dan sudah sering seperti itu,” kata dia.

Hasbullah sendiri baru pertama kali kena pukulan. Menurutnya, pihak keluarga juga sudah tidak mempermasalahkan kekerasan yang dialaminya.

“Kekerasan yang dilakukan kemarin karena ada pertemuan angkatan, dan angkatan saya tidak datang. Jadi senior bikin begitu supaya yang lain mau datang. Ini sudah berlaku di Teknik,” ujarnya.

Presiden BEM Fakultas Teknik UMMU Fardin Basrah juga menyatakan kekerasan seperti menampar merupakan tradisi yang menjadi rahasia internal Fakultas Teknik. Aksi itu, kata dia, tidak bisa dibicarakan ke luar.

“Yang mengenal anak teknik itu hanya anak teknik sendiri. Video yang beredar kemarin dalam pandangan masyarakat umum adalah tindak kekerasan, namun apa yang dilakukan oleh junior saya kemarin hanya kesalahpahaman dalam komunikasi,” terangnya.

“Ini menjadi peringatan, dan akan saya sampaikan kepada junior saya bahwa nanti tidak ada lagi kekerasan seperti itu. Hal ini bakal menjadi evaluasi untuk kami, dan saya selaku BEM Fakultas bakal melakukan peneguran kepada junior-junior tersebut,” cetus Fardin.

Rektor UMMU Prof. Dr. Saiful Deni yang dihubungi terpisah mengaku permasalahan tersebut sudah diselesaikan secara internal.

“Masalah ini sudah selesai,” singkatnya.