Dalam arahannya, Danrem juga mengapresiasi kedisplinan para prajurit selama ditugaskan di obvitnas HARITA Nickel. Ia pun mengingatkan para prajurit agar terus menjaga kesehatan dan keselamatan kerja sehingga dapat terus bertugas dengan sebaik mungkin.

“Saya senang tidak ada laporan pelanggaran dari prajurit selama bertugas di sini. Tolong hal itu selalu dijaga dan ditingkatkan,” ungkap Danrem. 

Setelah memberi arahan kepada para prajurit, Danrem mengadakan pertemuan dengan manajamen HARITA Nickel. Rapat itu membahas berbagai langkah strategis untuk meningkatkan keamanan obvitnas dari berbagai potensi ancaman. Industri pertambangan dan hilirisasi nikel terintegrasi di Site Obi dianggap perlu mendapat perhatian lebih, seiring dengan semakin berkembangnya industri ini. 

Direktur Utama TBP, Donald J. Hermanus, mengucapkan terima kasih atas perhatian dan kunjungan kerja yang  dilakukan oleh Danrem beserta jajarannya. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk TNI sangat diperlukan agar HARITA dapat berkontribusi maksimal bagi pembangunan bangsa dan negara, termasuk daerah.

“HARITA Nickel mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kunjungan kerja Danrem ke wilayah operasional perusahaan. Dukungan ini menjadikan HARITA lebih semangat dan optimis dalam membangun industri di Obi,” ujar Donald.

Kunjungan Danrem kali ini disertai Kepala Seksi Intelijen Kolonel Inf Artang Nainggolan, Kepala Seksi Operasi Kolonel Inf M. Ridha S., Kepala Seksi Teritorial Kolonel Arh Henri Yudi Setiawan, Komandan Kodim 1509/Labuha Letkol Inf Untung Prayitno, serta beberapa jajaran lainnya.

Rangkaian kunjungan kerja Danrem di HARITA Nickel dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan. Para peserta kunjungan diwajibkan mengecek suhu tubuh, menggunakan masker, serta rutin menggunakan hand sanitizer. Danrem beserta rombongan bahkan melakukan tes polymerase chain reaction (PCR) terlebih dahulu di area site untuk memastikan kondisi yang aman dari penyebaran Covid-19. Langkah tersebut ditempuh sebagai bentuk dukungan HARITA Nickel terhadap program pemerintah dalam penganggulangan pandemi.