Tandaseru — Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Utara, Maluku Utara, mengunjungi warga yang terdampak gempa bumi pada Sabtu (8/1) dan Senin (10/1) kemarin, Selasa (11/1). Gempa bumi berskala di atas 5 itu telah merusak puluhan rumah warga di Kecamatan Tobelo Barat dan Kao Barat.

Kunjungan Bupati Frans Manery dan Wakil Bupati Muchlis Tapi Tapi ini didampingi Ketua DPRD Halut Janlis Kitong dan Anggota DPRD Malut Christina Lesnusa. Kunjungan dipusatkan di Desa Kusuri, Kecamatan Tobelo Barat, dan Desa Somaetek, Kecamatan Kao Barat.

Kepala Dinas Kominfo Halut, Deki Tawaris, gempat telah menyebabkan puluhan rumah warga serta tempat ibadah mengalami kerusakan, baik ringan, sedang maupun berat. Tak hanya itu, ada juga dua warga mengalami patah tulang dan luka robek di kepala akibat terkena reruntuhan tembok rumah.

“Pemerintah daerah langsung memberikan bantuan sosial berupa sembako yang diserahkan secara simbolis oleh Wakil Bupati dan Ketua DPRD kepada masyarakat yang menjadi korban gempa. Kemudian untuk rumah warga yang mengalami kerusakan juga akan ditangani langsung oleh pemerintah daerah, dan akan segera didata oleh Badan Penanggulangan Bencana,” ungkapnya.

Sementara Bupati Frans berharap warga yang terdampak gempa bisa bersabar. Sebab pemerintah daerah tidak akan lepas tanggung jawab dan bakal memperhatikan masyarakatnya yang terkena musibah gempa.

BPBD Halut merilis jumlah bangunan rusak di Kecamatan Tobelo Barat sebagai berikut:
  • Desa Kusuri 39 Unit (Rusak Ringan), 5 Unit (Rusak Sedang)
  • Desa Sukamaju 9 Unit (Rusak Ringan), 5 Unit (Rusak Sedang)
  • Desa Hero Ino 9 Unit (Rusak Ringan), 1 Unit (Rusak Sedang)
  • Desa Wangogira 1 Unit (Rusak Ringan), 3 Unit (Rusak Sedang)
  • Gereja di Desa Kusuri 3 Unit (Rusak Ringan), Kantor Desa (Rusak Ringan), Sekolah SD 3 Unit (Rusak Ringan), Kantor Camat (Rusak Ringan),
  • Desa Sukamaju 1 Pastori Gereja (Rusak Ringan),
  • Desa Wangogira 1 Buah Gereja (Rusak Sedang).

Sedangkan untuk Kecamatan Kao Barat data sementara yang disampaikan yaitu sebanyak 33 rumah warga dan 2 tempat ibadah yang rusak.