“Nanti setelah upacara akan dilakukan paripurna HAJAT ke-771 di DPRD Kota Ternate,” jelas Rizal.

Upacara nanti, Rizal menuturkan, akan didesain sedikit berbeda dengan sebelumnya. Sebab, pada upacara HAJAT ke-771 ini seluruh umat beragama di Kota Ternate seperti Konghuchu, Hindu, Budha serta Kristen, Islam, serta peguyuban seperti masyarakat Palembang, Sulawesi Selatan, Tondano, serta Jawa akan dilibatkan.

“Mereka semua kita undang untuk menghadiri puncak upacara nanti. Jadi mereka menghadiri upacara dengan masing-masing pasangan, sekaligus memakai baju adat masing-masing,” terangnya.

Perbedaan lainnya adalah pada upacara nanti mulai dari pembukaan hingga penutupan akan menggunakan dua bahasa yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Ternate.

“Jadi acara ini kami desain dengan nuansa yang sedikit berbeda dan jauh lebih menarik,” ucapnya.

Rizal menyebutkan, perayaan HAJAT ke-771 tidak akan berakhir pada upacara puncak. Sebab pada malamnya di Benteng Oranje akan digelar pentas seni dan budaya serta pergelaran lainnya seperti pameran UMKM.

“Jadi pada malam itu juga sekaligus dilakukan launching city branding Ternate sebagai Kota Rempah. Jadi launcing city branding Ternate Kota Rempah ini akan dihadiri langsung Ketua Indonesia Creative City Network (ICCN) Fiki Satari serta Sekjen ICCN M. Arif Budiman. Jadi mereka ini selama dua tahun telah membantu pemerintah kota untuk menetapkan city branding dari Ternate,” jelas Kepala Bappelitbangda Kota Ternate ini.

Dengan launching city branding nantinya sekaligus mengubah identitas Kota Ternate sebagai Kota Rempah.

“Jadi setelah launching ini sekaligus identitas Kota Ternate akan berubah, dan mempunyai ciri khas sendiri yakni Ternate Kota Rempah,” tandas Rizal.