Untuk menjawab realitas tersebut, berbagai kebijakan mulai ditelurkan dengan pengiriman tenaga pengajar melanjutkan studi ke jenjang S2 dan S3, yang sesuai dengan arah pengembangan program studi yang ada. Di samping itu juga penataan pengelolaan institusi menjadi sesuatu yang niscaya. Termasuk mendorong proses akreditasi untuk seluruh program studi dan fakultas. Alhasil sejak 2006, seluruh program studi di lingkungan UMMU telah terakreditasi. Dan proses re-akreditasi terus dilakukan.

Upaya perbaikan dan promosi tidak berhenti, seluruh staf pengajar diwajibkan melahirkan karya tulis. Baik dalam bentuk buku atau menulis di jurnal dan media cetak yang ada. Sejak Mei 2002, UMMU menerbitkan buku pertamanya melalui lembaga penerbitan UMMU Press, Dakwah dan Pencerahan Bangsa, Sebuah Agenda (2002), sebuah buku referensial yang saya kira merupakan tonggak pelopor lahirnya penerbitan buku di kampus-kampus Maluku Utara.

Problem yang dapat diselami dari perjalanan UMMU sejak 2001 adalah terlalu banyaknya ‘campur tangan’ elemen-elemen yang tidak sejalan dengan visi besar UMMU dalam pengelolaan pendidikan tinggi. Ada diferensiasi peran yang bermain dalam tubuh institusi ini. UMMU adalah sebuah institusi di bawah naungan besar Majelis Dikti PP Muhammadiyah. Secara tidak langsung, UMMU adalah PTM (perguruan tinggi Muhammadiyah), salah satu aset dan amal usaha Muhammadiyah. Tapi secara tidak langsung, UMMU bukanlah Muhammadiyah itu sendiri.

Kiranya, di usia 20 tahunnya, yang telah menelorkan dua guru besarnya, UMMU sebagai amal usaha Muhammadiyah perlu menegaskan konsistensinya dengan bekerja secara profesional sesuai kodratnya sebagai lembaga pendidikan tinggi, bukan sebagai organisasi kemasyarakatan, yang hanya sarat dengan intrik, perebutan posisi, dan status, tapi abai untuk mencerdaskan dan mencerahkan masyarakat.

UMMU sudah saatnya mampu menghimpun potensi-potensi masyarakat yang dapat mendorong misi besarnya di tengah luasnya kompetisi, tuntutan kualitas, dan profesionalitas yang telah menjadi kiblat umum. Terlebih dengan tumbuhnya perguruan tinggi baru di Maluku Utara, sekaligus mengembangkan dan menerapkan kampus merdeka di era disrupsi dan pandemi Covid-19 ini. 20 tahun UMMU merupakan etape awal untuk mulai bekerja dan mengelola apa yang dimilikinya sebagai modal bagi perkembangan Muhammadiyah Maluku Utara di masa mendatang. Semoga.(*)