Tandaseru — Distribusi bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin di SPBU Pulau Morotai, Maluku Utara, berangsur normal. Meski begitu, warga masih kesulitan mendapatkan bensin di depot-depot eceran. Sejumlah depot bahkan mematok harga yang terbilang tinggi untuk per liter bensin.

So satu minggu ini tong cari bensin sulit dan setengah mati sekali. Mau tidak mau dengan harga tinggi tong tetap beli. Di depot-depot ada yang jual satu liter Rp 13 ribu dan dua liter Rp 25 ribu,” ungkap Fadly, salah satu pengendara roda dua kepada tandaseru.com di salah satu depot di Kota Daruba, Minggu (27/12).

Mujais, salah satu warga juga mengeluhkan kelangkaan BBM tersebut. Ia pun meminta pemilik depot tidak memanfaatkan momentum tersebut untuk menaikkan harga bensin di atas Rp 10 ribu per liter.

“Kalo menurut saya itu agak kemahalan. Intinya ketika BBM langka, sebagai penjual di depot tolonglah jangan menaikkan harga BBM semahal itu,” pintanya.

Pantauan tandaseru.com, sekira pukul 14:48 WIT, puluhan kendaraan tiba-tiba berebut antre membeli bensin di dua depot di Desa Darame. Harga jualnya Rp 13 ribu per liter dan Rp 25 ribu per dua liter. Sementara kendaraan yang lain tidak kebagian karena stok terbatas.

Pemilik depot mengaku mengambil bensin hingga ke Desa Bere-Bere, Kecamatan Morotai Utara.

“Jadi jual satu liter Rp 13 ribu,” ujarnya.

Sementara Cici, pemilik depot lain bilang ia mendapatkan bensin di pelosok Morotai dan menjualnya demi membantu masyarakat.

“Ada depot lain dong jual lagi Rp 15 ribu per liter. Kita tara basimpan-simpan minyak, biasa bacari di kampung-kampung. Ini saya jual satu liter Rp 13 ribu, niat bantu masyarakat yang sulit cari bensin,” tukasnya.

Sementara itu, Kabid Koperasi dan Perdagangan Dinas Perindagkop Morotai Takdir Abd Aziz menyatakan distribusi BBM di SPBU sudah kembali normal. Harganya Rp 6.450 per liter.

“Di SPBU sudah normal, SPBU dibuka sampai sekarang. Kalau mereka yang beli di luar kami tidak tahu,” akunya.