Tandaseru — Pemerintah Provinsi Maluku Utara akhirnya merespon baik saran dan usulan Direktur RSUD Chasan Boesoirie dr. Samsul Bahri guna melakukan test swab seluruh tenaga pengajar. Langkah ini untuk mengantisipasi kluster baru penyebaran Covid-19 dalam dunia pendidikan.

Sekretaris Daerah Provinsi Maluku Utara Samsuddin A. Kadir kepada wartawan Kamis (3/12) menjelaskan, saran dan masukan itu baik, sebab itu adalah salah satu langkah untuk melakukan pencegahan wabah Covid-19 di Maluku Utara.

“Masukan dari pihak RSUD untuk melakukan swab test sangat penting untuk mencegah penyebaran wabah Covid-19,” tuturnya.

Lanjut Sekprov, saran dan masukan tersebut harus direspon baik, guna menjadi satu kewajiban dalam menghadapi adaptasi kebiasaan baru atau new normal. Adaptasi kebiasaan baru atau new normal itu bukan hanya adanya perubahan dari lockdown atau PSBB dan dari berbagai hal untuk berubah.

“Memang hal itu sudah dibahas dan direncanakan sebelumnya. Akan tetapi kalau saran RSUD seperti itu, maka harus didukung pemerintah,” ujarnya.

Sebelumnya, Direktur RSUD CB dr. Samsul Bahri mengemukakan, selain memastikan kondisi kesehatan masyarakat, juga mencegah adanya kluster baru penyebaran virus corona.

“Swab test ini supaya memberikan jaminan kepada orang tua murid yang masuk sekolah bahwa gurunya negatif Covid-19,” ucap Samsul, Rabu (2/12).

Samsul menyatakan pelaksanaan swab test itu berlaku bagi semua guru di Maluku Utara. Sekolah nantinya ditutup kalau dalam swab test nanti ditenukan ada guru yang terkonfirmasi terpapar virus corona.

“Karena kalau guru negatif berarti para orang tua akan merasa nyaman bila anaknya mengikuti proses pembelajaran di sekolah. Ini dapat dijadikan garansi oleh orang tua murid dan murid-murid di kelas,” katanya.